Kabupaten Agam
  • Minggu, 04 Mei 2025 01:05

Detail Berita

Atasi PMK, Peternak di Kamang Magek Gunakan Eco Enzyme thumbnail
08 Januari 2025
  • Admin Pertanian
  • Kategori Puskeswan

Atasi PMK, Peternak Di Kamang Magek Gunakan Eco Enzyme

Ada kabar gembira untuk para peternak sapi yang tengah resah dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mulai kembali muncul. Ternyata, sapi yang sakit karena PMK bisa disembuhkan  dengan menggunakan cairan eco enzyme

Keampuhan eco enzyme sebagai salah satu cara pengobatan sapi terpapar PMK ini disampaikan langsung oleh Riza Yendra, Ketua Kelompok Tani Sawah Bangsa Kecamatan Kamang Magek.

"Saya telah mengaplikasikan sendiri penggunaan cairan eco enzyme untuk pengobatan sapi yang terpapar PMK”, ujar Riza Yendra saat ditemui di sela-sela kesibukannya yang juga dikenal sebagai penggiat pertanian organik, Rabu, (8/1).

Menurutnya, sapi yang terpapar PMK setelah diobati dengan cairan eco enzyme, berselang dua atau tiga hari kemudian, sudah ada perubahan berarti dengan luka yang mulai mengering dan sapi kembali mau makan.

Cara aplikasinya mudah. Luka di mulut dan kuku ternak yang terjangkit PMK dicuci bersih, lalu disemprotkan eco-enzyme murni dengan frekuensi dua kali sehari”, jelasnya.

Riza menambahkan, cairan eco enzyme juga dapat diminumkan langsung ke hewan ternak untuk membunuh kuman di mulut dan lambungnya dengan dosis 100 cc.

“Dengan pH di bawah 4 bahkan bisa mencapai 3, eco enzyme mampu membunuh kuman penyebab PMK yang menurut penelitian tidak bisa bertahan pada pH di bawah 5”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ir. Arief Restu, M. Si, memberikan apresiasi terhadap inisiatif penggunaan cairan eco enzyme untuk mengatasi PMK yang dilakukan Riza Yendra dan menganjurkan kepada para petani dan peternak agar mampu memproduksi cairan eco enzyme secara mandiri, memanfaatkan limbah rumah tangga ataupun pasar.

Adapun bahan Eco Enzyme dibuat dari sisa buah dan kulit buah, serta sayuran dicampur dengan gula merah atau molase dan air. Proses pembuatan hingga menjadi Eco Enzyme yaitu ketiga bahan dasar difermentasikan secara aerob selama 90 hari atau tiga bulan.

"Bahannya sederhana yaitu perbandingan 1 bagian gula merah, 3 bagian kulit buah, dan 10 bagian air. Kulit buah yang digunakan minimal terdiri dari lima jenis, seperti kulit jeruk, nanas, pisang, apel, dan mangga. Setelah difermentasi selama tiga bulan, eco-enzyme siap digunakan,” jelasnya. (AS)